Rabu, 26 Oktober 2011
Toko Pertanian FAEDAH JAYA
MENYEDIAKAN : Sarana pertanian seperti Pestisida, Benih, Bibit, Pupuk pertanian,
dan sarana produksipertanian.
MELAYANI : Transaksi penjualan produk berupa grosir dan eceran. juga menerima
pendaftaran agen pulsa tronik all operator.
faedahjaya.com Memberikan kesempatan kepada anda untuk menjadi mitra Agen/Retailer pulsa elektronik dengan harga Master (harga yang anda dapatkan dari distributor pulsa). Anda bisa melakukan usaha ini kapanpun dan dimanapun tanpa ada batas wilayah di seluruh indonesia. Kami juga memberikan penghargaan atau kepuasan dalam melakukan penjualan pulsa elektrik dengan harga murah (kompetitif).
MENGAPA ANDA HARUS MEMILIH faedahjaya.com ???
- 1 chip untuk semua operator GSM/CDMA
- Harga pulsa SANGAT MURAH !!
- Biaya registrasi agen GRATIS !!
- Ada KOMISI/BONUS jika merekrut downline aktif transaksi
- REPLY SMS transaksi GRATIS !!
- Bisa transaksi isi pulsa via SMS dan chat YM dengan CEPAT & GRATIS !!
- Dukungan penuh costumer care via SMS, chat YM maupun EMAIL
- Transaksi isi ulang yang AMAN dan CEPAT
- Transaksi pulsa online 24 jam NON STOP
- Fasilitas paralel No HP master sampai 2 No HP
- Produk pulsa elektrik lebih lengkap, beragam dan lebih bervariatif
- Didukung perangkat server terbaru, menjadikan transaksi pulsa lebih stabil
- Tidak ada target penjualan
- Pendaftaran downline baru dapat dilakukan sendiri oleh setiap member
- Peluang usaha yang sangat LUAR BIASA !!! (semua orang butuh pulsa dan bisnis ini hampir tanpa resiko)
- Potensi pasif income sampai ratusan juta rupiah
- Real bisnis, bukan money game (siapa yang jualan dia yang akan mendapatkan uang)
- Bisa transfer deposit via setoran tunai biasa(teller bank), e-banking, sms banking, atm, phone banking dan internet banking
- Jangan tunda lagi, TAKE ACTION NOW !!!
CARA DEPOSIT :
Deposit bisa dilakukan dengan datang langsung ke alamat kami,
Jl lapangan pagersari 100m masuk karanganyar tlogo mulyo temanggung.
BISA ditransfer via ATM/Bank :
Jam Transaksi Online :
... ..
Agrobisnis
Krisis moneter yang melanda indonesia sejak tahun 1997 telah menghancurkan berbagai sektor usaha. Namun, sektor agrobisnis merupakan salah satu sektor yang tidak terkena imbas krisis tersebut. Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga Rp 15.000 per US dolar, tampaknya malah memberi keuntungan yang berlipat bagi para pelaku usaha di sektor pertanian. Hal ini bisa terjadi karena banyak hasil-hasil usaha sektor agrobisnis yang dilempar ke pasar luar negeri dengan transaksi penjualan dalam dolar. Sementara itu, biaya-biaya, terutama ongkos produksi, menggunakan rupiah.
Dari berbagai usaha yang banyak ditawarkan di sektor agrobisnis tersebut, salah satunya adalah agrobisnis cabai, terutama cabai hibrida. Bertanam cabai menjadi sangat menarik bagi investor, terutama kalangan masyarakat yang terkena imbas PHK akibat krisis moneter. Dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, cabai di nilai sebagai produk yang mempunyai harta paling tinggi dan umurnya tergolong genjah sehingga modal cepat kembali.
Demam bertanam cabai secara nasional terjadi sejak krisis moneter tahun 1997. Pada tahun 1998, orang mulai beramai-ramai menanam cabai, yang pada waktu itu sempat di juluki si emas merah, karena harganya yang sempat mencapai Rp 25.000 - 100.000 per kilogram. Bahkan pada tahun 1996, masalah cabai pernah dibahas dalam bidang kabinet terbatas bidang Ekuwasbang dan Indag di Binagraha.
Ketika banyak orang bertanam cabai dan memetik keuntungan yang berlipat ganda, ada pula yang mengalami kerugian dan menjadi frustasi. Di atas kertas, agrobisnis cabai yang menjajikan keuntung teryata juga mempunyai banyak kendala yang siap menghadang,dari cuaca yang tidak bisa ditolerir, jatuhnya harga karena over suplai, hingga liku-liku pemasarannya.
Kebutuhan cabai per kapita per tahun di indonesia dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 1992 tercatat 3,16kg, tahun 1998 turun menjadi 2,45kg, dan tahun 2000 meningkat menjadi 2,88kg. Pada tahun 2008 kemarin, kebutuhan cabai per kapita per tahun diperkirakan 4,5 - 5,5 kg. jika penduduk indonesia pada tahun 2008 sekitar 220 juta orang, indonesia membutuhkan cabai segar sebanyak 990.00 -1.210.000 ton per tahun.
Jika setiap satu hektar lahan mampu menghasilkan cabai sebanyak 10 ton per musim dan dapat ditanami sebayak tiga kali, dalam setahun dibutuhkan lahan penanamancabai sebanyak 31.500 - 38.500 ha. Jika hanya ditanami sekali setahun, dibutuhkan lahan 94.500 - 115.500 ha. Dengan catatan, produksi cabai mampu menghasilkan 10 ton per hektar tanpa terkena serangan hama dan penyakit. Jika dilihat dari sebaran penanaman cabai di indonesia, 57% terkonsentrasi di pulau jawa, 27% di pulau sumatera, 5,62% di bali dan NTT, 5,35% di sulawesi, 4,12% di kalimantan, serta 0,71% di maluku dan papua.
Siklus kebutuhan cabai di indonesia meningkat menjelang event tertentu, seperti memasuki bulan puasa dan lebaran, natal, dan tahun baru. Pada saat-saat tersebut, permintaan cabai yang tinggi di iringi dengan harga yang melambung. Selain faktor di atas, harga cabai menjadi mahal karena saat event tersebut bertepatan dengan musim hujan. Biasanya, petani yang menanam cabai hanya sedikit dan banyak pula yang gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Akibatnya, keberadaan cabai di pasaran menjadi langka dan secara otomatis harganya melonjak tajam.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, pasar cabai untuk luar negeri pun masih luas. Saat ini, pasar yang masih bisa dibidik adalah Hongkong, Amerika, Eropa, dan yang paling utama adalah RRC,, sebab RRC masih memprioritaskan industrinya sehingga sebagian besar sayur-sayurandan buah-buahan yang dibutuhkan untuk konsumsi terpaksa harus diimpor dari luar. Selain ekspor cabai segar, pengiriman cabai juga dalam bentuk pasta atau bubuk. Dari gambaran kebutuhan cabai di atas, jelas bahwa bertanam cabai masih mempunyai prospek yang cukup baik dengan syarat cabai yang ditanam adalah cabai hibrida, baik cabai kriting, cabai besar, maupun cabai rawit.
Dari berbagai usaha yang banyak ditawarkan di sektor agrobisnis tersebut, salah satunya adalah agrobisnis cabai, terutama cabai hibrida. Bertanam cabai menjadi sangat menarik bagi investor, terutama kalangan masyarakat yang terkena imbas PHK akibat krisis moneter. Dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, cabai di nilai sebagai produk yang mempunyai harta paling tinggi dan umurnya tergolong genjah sehingga modal cepat kembali.
Demam bertanam cabai secara nasional terjadi sejak krisis moneter tahun 1997. Pada tahun 1998, orang mulai beramai-ramai menanam cabai, yang pada waktu itu sempat di juluki si emas merah, karena harganya yang sempat mencapai Rp 25.000 - 100.000 per kilogram. Bahkan pada tahun 1996, masalah cabai pernah dibahas dalam bidang kabinet terbatas bidang Ekuwasbang dan Indag di Binagraha.
Ketika banyak orang bertanam cabai dan memetik keuntungan yang berlipat ganda, ada pula yang mengalami kerugian dan menjadi frustasi. Di atas kertas, agrobisnis cabai yang menjajikan keuntung teryata juga mempunyai banyak kendala yang siap menghadang,dari cuaca yang tidak bisa ditolerir, jatuhnya harga karena over suplai, hingga liku-liku pemasarannya.
Kebutuhan cabai per kapita per tahun di indonesia dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 1992 tercatat 3,16kg, tahun 1998 turun menjadi 2,45kg, dan tahun 2000 meningkat menjadi 2,88kg. Pada tahun 2008 kemarin, kebutuhan cabai per kapita per tahun diperkirakan 4,5 - 5,5 kg. jika penduduk indonesia pada tahun 2008 sekitar 220 juta orang, indonesia membutuhkan cabai segar sebanyak 990.00 -1.210.000 ton per tahun.
Jika setiap satu hektar lahan mampu menghasilkan cabai sebanyak 10 ton per musim dan dapat ditanami sebayak tiga kali, dalam setahun dibutuhkan lahan penanamancabai sebanyak 31.500 - 38.500 ha. Jika hanya ditanami sekali setahun, dibutuhkan lahan 94.500 - 115.500 ha. Dengan catatan, produksi cabai mampu menghasilkan 10 ton per hektar tanpa terkena serangan hama dan penyakit. Jika dilihat dari sebaran penanaman cabai di indonesia, 57% terkonsentrasi di pulau jawa, 27% di pulau sumatera, 5,62% di bali dan NTT, 5,35% di sulawesi, 4,12% di kalimantan, serta 0,71% di maluku dan papua.
Siklus kebutuhan cabai di indonesia meningkat menjelang event tertentu, seperti memasuki bulan puasa dan lebaran, natal, dan tahun baru. Pada saat-saat tersebut, permintaan cabai yang tinggi di iringi dengan harga yang melambung. Selain faktor di atas, harga cabai menjadi mahal karena saat event tersebut bertepatan dengan musim hujan. Biasanya, petani yang menanam cabai hanya sedikit dan banyak pula yang gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Akibatnya, keberadaan cabai di pasaran menjadi langka dan secara otomatis harganya melonjak tajam.
Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, pasar cabai untuk luar negeri pun masih luas. Saat ini, pasar yang masih bisa dibidik adalah Hongkong, Amerika, Eropa, dan yang paling utama adalah RRC,, sebab RRC masih memprioritaskan industrinya sehingga sebagian besar sayur-sayurandan buah-buahan yang dibutuhkan untuk konsumsi terpaksa harus diimpor dari luar. Selain ekspor cabai segar, pengiriman cabai juga dalam bentuk pasta atau bubuk. Dari gambaran kebutuhan cabai di atas, jelas bahwa bertanam cabai masih mempunyai prospek yang cukup baik dengan syarat cabai yang ditanam adalah cabai hibrida, baik cabai kriting, cabai besar, maupun cabai rawit.
BUDIDAYA TANAMAN CABAI
Bibit dipindahkan ke lahan kebun yang telah disiapkan dua minggu setelah herdening, pada umur + 6 minggu setelah tabur. Tetapi, tampaknya umur bibit dipindahkan ke lahan kebun sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan cabai. Makin muda umur bibit dipindahkan ke lahan kebun, makin baik pertumbuhan vegetatif di kemudian hari, akan tetapi penuh resiko dan banyak kematian sehingga terlalu banyak penyulaman karena bibit masih lemah. Sedangkan makin tua bibit di pindahkan, makin kecil resiko kematiannya karena bibit telah cukup kuat, akan tetapi daya produksinya rendah.
Jarak tanam yang dianjurkan ialah 40 X ( 60-70 ) cm. Pada cabai rawit, jarak tanam dapat di perlebar, yakni 50 X 70 cm atau 50 X 80 cm, karena cabangnya banyak dan cenderung mendatar. Bibit ditanam dalam lubang-lubang kecil yang dibuat dengan kored atau tangan. Kemudian lubang di timbun tanah sambil di tekan condong ke arah akarnya dengan membentuk sudut 45 derajat. Pot pembumbung bibit harus di buka,supaya akar tanaman dapat berkembang dengan leluasa. Untuk pot daun pisang,bila perlu dapat di tanam langsung tanpa di lepas, karena daun tersebut dapat membusuk di dalam tanah.
Akan tetapi, apabila di gunakan pot kantong plastik sebagai pembumbungnya, maka pot harus di buka ( di buang ), karena plastik tidak dapat membusuk di dalam tanah sehingga dapat mengganggu pertumbuhan akar bibit. Sebaiknya pot-pot plastik bekas ini di kumpulkan di suatu tempat dan di bakar, supaya tidak menyebabkan kerusakan struktur dan fisik tanah.
Bibit cabai yang tidak di bumbung, pemindahanya ke kebun harus di lakukan dengan hati-hati. Dalam hal seperti ini persemaian di basahi dengan air lebih dulu,baru kemudian bibit di congkel untuk di pindahkan ( bibit cabutan ). Penanaman bibit cabutan sebaiknya di lakukan pada sore hari supaya tidak layu. Dalam budidaya cabai, jarak tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi buah.
Pada umumnya makin rapat jarak tanamnya, berarti makin banyak jumlah populasinya, sinar matahari sedikit masuk dan keadaan menjadi sangat lembab terutama pada musim hujan. Akibatnya,apabila terlalu rapat tanaman mudah terserang penyakit kapang daun( mildu ), batangnya tinggi, jumlah batangnya sedikit, dan bunganya sedikit pula. Dengan jarak tanam rapat di temanggung ( Ph tanah = 6 - batas tertentu ), produksinya cenderung lebih tinggi tetapi. Tetepi jarak taman terlalu rapat, tanaman tidak mampu berbuah, karena kurang mendapat sinar matahari.
Pada bibit yang tidak di bumbung, setelah dipindahkan dan ditanam di kebun sebaiknya diberi pelindung dengan pelepah pisang atau daun-daunan, terutama pada musim kemarau selama beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah kematian bibit akibat pancaran sinar matahari terik sampai kondisi bibit menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Akan tetapi, pada bibit yang dibumbung penaungan tersebut tidak perlu dilakukan sepanjang keadaan akarnya tidak rusak sewaktu melepaskan bumbungan ( pot ).
FUNGISIDA
Fungisida Antrocol 70wp + zinc
Pemegang pendaftaran PT BAYER Cropscience
Bahan Aktif : Propineb 70%
Fungisida kontak berbentuk tepung warna krem yang dapat di suspensikan, untuk mendalikan penyakit-penyakit jamur pada tanaman anggur, angrek, bawang putih, cabai, cengkeh, jagung, jeruk, kacang tanah, kentang, kina, kubis, lada, padi, petsai, rosela, teh, tembakau, dan tomat.
Fungisida & ZPT Score 250 ec
Adalah merk dagang dari PT Syngenta groub company.
Bahan Aktif : Difenokonazol 250 gram / liter
Fungisida sistemik dan juga sebagai ZPT, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna coklat kekuning-kuningan sampai coklat tua untuk mengendalikan penyakit pada tanaman apel, bawang merah, bawang putih, cabai, jagung, jeruk, kacang panjang, kedelai, kentang, padi, semangka, tembakau, dan tomat.
FUNGISIDA Bion M 1/48wp
Adalah merk dagang dari PT Syngenta groub company.
Bahan Aktif : asibensolar-S-metil.. 1%
mancozeb.. 48%
Campuran dari zat pengaktif tanaman yang bersifat sistemik dan kontak yang berbentuk tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yang dapat disuspensikan, untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri pada tanaman cabai, kentang, kubis, dan tomat.
CATATAN :
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pada tanaman tomat sebaiknya dilakukan penyemprotan secara bergantian dengan fungisida Ridomil-Gold MZ sesuai dosis rekomendasi.